Kamis, 02 Mei 2013

kolom 2


EASTPRING GANDENG STANCHART PASARKAN REKSA DAN SAHAM
R
EPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Standard Chartered (stanchart) Bank menjadi bank distributor dalam penjualan reksa dana saham Eastpring investemen ‘’Alpha Navigator’’. Ini merupakan produk reksa dana pertama yang diterbitkan Eastpring Investement Indonesia.

G
enerall Manajer Wealth Management dan Health Consumer Banking StanChart Bank, Lanny Hendra, mengatakan perusahaan sejauh ini sudah menggandeng enam hingga tujuh perusahaan asset manajemen. ‘’sudah ada 40-50 produk yang sudah dikelola dan Alpha Navigator ini adalah produk baru pertama tahun ini, ‘’kata Lanny di Jakarta, rabu (20/2). Reksa dana ini memiliki minimal investasi satu juta rupiah per nasabah. Lanny mengatakan Stanchart tidak membatasi jumlah produk baru yang kemungkinan bisa masuk tahun ini sejauh perusahaan asset manajamen dan produknya berkualitas. Stanchart akan melakukan roadshow kesejumlah kota besar untuk memperkenalkan reksa dana ini. Chief Marketing Officer Eastpring Investment Indonesia, Anita Abdulkadir, mengatakan reksadana saham ’Alpha Navigator’ ini lebih fleksibel dibanding produk reksa dana lainnya. Akhir-akhir ini, banyak reksa dana yang membatasi diri pada sektor ekonomi atau segmen indeks tertentu, tidak demikian hanya dengan Eastpring. Dalam melakukan pemilihan saham, perusahaan melakukan analisis fundamental, memahami industri dari saham dan melakukan pemeringkatan saham. Analisis ini dilakukan diregional dan lokal, kemudian akan sebagai perbandingan, kinerja historis reksa dana ini menunjukkan hasil terkait di atas performa indeks harga saham gabungan (IHSG). Sejak diluncurkan pada Agustus 2012, hingga akhir Januari 2013, kinerja reksa dana ini mencapai 12,68 persen, dibandingkan IHSG 8,81 persen didalam periode lama begitu juga dibandingkan dengan rata –rata kinerja reksa dana sejenis di pasar, yaitu 9,24 persen. Dalam satu bulan, Alpha Navigator mencatat kinerja 3,64 persen, dibandingkan IHSG 3,7 persen. Dalam tiga bulan, Alpha Navigator mencapai kinerja 5,5 persen, dibandingkan IHSG 2,38 persen. Anita menambahkan, reksa dana saat ini tidak membatasi diri dengan besar kecilnya kapitalisasi perusahaan, melainkan dicarikan saham-saham yang bisa memberikan nilai tambah. ‘’hingga 18 februari 2013,reksa dana saham Eastpring membukukan keuntungan 15,50 persen, diatas IHSG 15,28 persen, dan Infovesta Equity Fund Index 12,59 persen ‘’kata Anita.
Chief Investment Officer Eastpring Investment Indonesia, Ari Pitojo, mengatakan tahun ini merupakan tahun yang tenang bagi nasabah berinvestasi di reksa dana saham. Pasalnya, volatilitas pasar lebih kecil dibandingkan 2012. Selain karena sudah selesainya pemilihan umum di sejumlah negara maju, kebijakan yang diambil bank sentral beberapa negara di seluruh dunia membuat gejolak volalitas rendah.
Pertumbuhan penjualan perusahaan di Asia dibandingkan indeks sahamnya, di luar jepang, sangat tinggi. ‘’ ke depan, saham tetap bagus. Salah satu faktornya karena utang Indinesia berbanding pendapatan domestik bruto (PDB) sangat rendah dibandingkan negara lain di dunia.’’ Kata Ari. Jadi, pertumbuhan investasi akan mengarah kepada negara-negara yang tetap bisa bertumbuh dengan menggunakan kemampuan modalnya sendiri, bukan mengandalkan utang. Otomatis, negara-negara dunia pasti melirik Indonesia sabagai tempat berinvestasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar